TUGAS
ILMU BUDAYA DASAR
DI
SUSUN OLEH M.ADAM.FACHRIZAL.H
53417406
IIA14
TEKNIK
INFORMATIKA
2. Manusia dan Kebudayaan
2.1
Manusia
Manusia
terdiri dari beberapa unsur yang saling terkait yaitu:
-
Jasad
: Badan kasar manusia yang tampak dari luar, dapat diraba dan menempati ruang.
-
Hayat
: Mengandung unsur hidup yang ditandai gerak.
-
Ruh
: Bimbingan Tuhan yang bekerja secara spiritual yang memahami kebenaran.
-
Nafs
: Kesadaran tentang diri sendiri.
-
Id
: Merupakan struktur kepribadian yang paling primitive
dan paling tidak tampak. Merupakan libido murni, atau energy psikis yang
menunjukkan ciri alami yang irrasional.
-
Ego
: Bagian yang pertama kali dibedakan dengan ID, disebut kepribadian eksekutif
karena peranannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran social yang
dapat dimengerti orang lain.
-
Super
Ego : Kepribadian yang muncul paling akhir
sekitar usia 5 tahun. Super ego merupakan kesatuan standar moral yang diterima
ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas dalam lingkungan luar diri.
2.2
Hakekat Manusia
Hakekat
manusia adalah sebagai berikut:
1. Makhluk
yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memnuhi
kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu
yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.
3. Yang
mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol
dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk
yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai
(tuntas) selama hidupnya.
5. Individu
yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan
dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati.
6. Suatu
keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan
potensi yang tak terbatas.
7. Makhluk
Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengadung kemungkinan baik dan jahat.
8. Individu
yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan sosial, bahkan ia
tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.
Perbedaan manusia dengan
makhluk lainnya
-
Punya masa menopause
Berbeda dengan sebagian
besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia
khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang
disebut menopause.
-
Melewati masa kecil lebih
lama
Dibandingkan primata
maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk
tinggal bersama dan mengasuh keturunannya.
-
Wajah memerah saat
tersipu
Dari semua bentuk
ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang paling unik dan
hanya terjadi pada manusia.
-
Bisa menciptakan api
Kemampuan manusia untuk
membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan seleksi alam.
-
Mengenal pakaian
Tidak seperti kera yang
tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia tidak punya pelindung
terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya.
-
Berbicara
Sejak kurang lebih 35.000
tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah
dibandingkan pada simpane.
-
Jemari tangan yang
fleksibel
Manusia adalah satu
satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke berbagai arah hingga 360
derajat.
2.3
Kepribadian Bangsa Timur
-
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu
negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian
bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi
yang tinggi.
-
Bagan psio sosiogram manusia
2.4 Pengertian Kebudayaan
-
Definisi
budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
-
Tokoh-tokoh kebudayaan
1. Basuki
Abdullah
Tokoh
pertama yang berkecimpung dalam bidang seni dan kebudayaan yaitu Basuki
Abdullah. Tokoh ini dikenal luas sebagai seorang pelukis yang berbakat. Dari
bakat seninya, Basuki Abdullah melahirkan karya-karya yang luar biasa. Tokoh
seni rupa yang merupakan kebanggaan masyarakat Indonesia tersebut lahir pada
tanggal 27 Januari 1915.
2. Ki
Nartosabdo
Tokoh
kedua yaitu Ki Nartosabdo. Tokoh ini lahir pada tanggal 25 Agustus 1925 di
Klaten, Jawa Tengah. Bila tokoh sebelumnya menjadi tokoh yang berperan penting
dalam dunia seni rupa, lain halnya dengan Ki Nartosabo. Rupanya Ki Nartosabo
adalah tokoh yang berkecimpung dalam dunia music.
2.5
Unsur-unsur kebudayaan
7
unsur kebudayaan universal
1. Bahasa,
merupakan suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus
sebagai alat prantara yang paling utama bagi manusia untuk meneruskan atau
mengadaptasikan kebudayaan.
2. Sistem
Pengetahuan, berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan
sifat-sifat peralatan yang digunakannya. Sistem pengetahuan meliputi flora dan
fauna, ruang pengetahuan tentang alam sekitar, waktu, ruang dan bilangan,
sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia serta tubuh manusia.
3. Sistem
Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial, organisasi sosial merupakan sekelompok
masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan
atau organisasi sosial meliputi kekerabatan, asosiasi, sistem kenegaraan,
sistem kesatuan hidup, dan perkumpulan.
4. Sistem
Peralatan Hidup dan Teknologi, yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah
dari semua teknik yang dimiliki oleh para anggota dalam suatu masyarakat yang
meliputi cara bertindak dan berbuat dalam mengelola dan mengumpulkan bahan
bahan mentah.
5. Sistem
Mata Pencaharian Hidup, segala usaha atau upaya manusia untuk mendapatkan
barang atau jasa yang dibutuhkan.
6. Sistem
Religi, bisa diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan dan
praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal-hal yang suci dan tidak dapat
dijangkau oleh akal dan pikiran.
7. Kesenian,
secara sederhan kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap
keindahan atau estetika. Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu muncul dari
sebuah permainan imajinatif dan kreatif.
Perbedaan
kebudayaan dalam 2 bentuk wujud
-
Kebudayaan Material
Kebudayaan material
mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata. Kebudayaan material juga
mencangkup barang-barang seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga,
pakaian, dan gedung pencakar langit.
-
Kebudayaan Nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial
adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, yaitu
seperti dongeng, cerita rakyat dan lagu atau tari tradisional.
2.6
Wujud Kebudayaan
3
wujud kebudayaan menurut dimensi wujudnya
1. Gagasan
(Wujud Ideal)
Wujud ideal kebudayaan
adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak.
2. Aktivitas
(Tindakan)
Aktivitas adalah wujud
kebudayaan sebagai suatu tindaan berpola dari manusia dalam masyarakat itu.
Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
3. Artefak
( karya)
Artefak adalah wujud
kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua
manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,
dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud
kebudayaan.
2.7
Orientasi Nilai Budaya
5
masalah pokok kehidupan manusia dalam sistem budaya
1. Hakekat
Hidup
Masyarakat dipengaruhi
oleh kebudayaan-kebudayaan dalam memahami arti dari hidup. Sebagai contoh dalam
Buddha, hidup itu buruk dan manusia harus mencapai Nirvana. Hal ini
mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam
menjalani kehidupannya. Namun, banyak kebudayaan yang menggangap hidup
itu baik. Jadi, variasi budaya mempengaruhi pemikiran-pemikiran manusia.
2. Hakekat
kerja atau karya manusia
Ada beberapa yang
menganggap kerja adalah sesuatu yang harus dilakukan untuk bertahan dalam
kehidupan (survival). Namun, ada yang bekerja untuk mendapatkan pangkat,
jabatan, bahkan ada yang berpikir bekerja untuk meninggikan prestasi. Bukan
harta yang dicari, namun status sosial yang dimiliki stiap individu.
3. Hakekat
kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
Masalah ini memiliki
fokus dalam waktu. Ada budaya yang harus menganggap penting masa lampau, ada
yang memperhatikan masa kini adalah yang terpenting sebagai tujuan
perjuangannya, dan ada budaya yang melihat jauh ke depan. Hal ini mempengaruhi
masyarakat dalam menentukan perencanaan hidupnya dikarenakan perbedaan pendapat
dalam pemahaman dimensi waktu.
4. Hakekat
hubungan manusia dengan alam sekitar
Masalah ini menyangkut
kepercayaan bahwa alam itu dahsyat dan mengenai kehidupan manusia. Sebaliknya
ada yang menganggap alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk dikuasai
manusia. Akan tetapi, ada juga kebudayaan ingin mencari harmoni dan keselarasan
dengan alam. Cara pandang ini akan berpengaruh terhadap pola aktivitas
masyarakat.
5. Hakekat
dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya
Masalah yang ke lima
menyangkut tentang interaksi antar manusia. Banyak kebudayaan hubungan ini
tampak dalam bentuk orientasi berfikir, cara bermusyawarah, mengambil keputusan
dan bertindak. Ada budaya yang menganggap kedudukan secara horizontal, dimana
cenderung memikirkan hak asasi manusia. Sedangkan ada budaya yang menganggap
kedudukan secara vertikal, dimana terciptanya pengembangan orientasi keatas
(senioritas).
Faktor-faktor yang
mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru
· Terbatasnya
masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan
orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
· Jika
pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh
nilai-nilai agama.
· Corak
struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan
baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
· Suatu
unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang
menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
· Apabila
unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
Penyebab terjadinya gerak
atau perubahan kebudayaan
a . Sebab-Sebab yang Berasal
dari Dalam Masyarakat (Sebab Intern)
1. Dinamika penduduk, yaitu
pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
2. Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang
di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan
baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
3. Munculnya
berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
4. Terjadinya pemberontakan atau revolusi
sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar. Misalnya,
Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan pemerintahan kekaisaran
dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada
doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik
dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga.
b . Sebab-Sebab yang
Berasal dari Luar Masyarakat (Sebab Ekstern)
1.
Adanya pengaruh bencana
alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi
meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat
tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan
lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi
perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya.
2.
Adanya peperangan, baik
perang saudara maupun perang antarnegara dapat me-nyebabkan perubahan, karena
pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya
kepada pihak yang kalah.
3. Adanya pengaruh kebudayaan
masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan
perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka
disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak,
maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang
lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat
laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur
kebudayaan baru tersebut.
2.9
Kaitan manusia dan kebudayaan
Hubungan antara manusia dan kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dengan
kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut
merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia
Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai
sebagai dwitunggal,maksudnya walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu
kesatuan yang butuh,ketika manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu
tercipta oleh manusia.
Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan
1)
Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan
Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di
Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2) Cara hidup di
kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan
seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan
berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak
desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense
of value )
3)
Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita
kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara
berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu
senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama,
menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4) Kebudayaan
khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun
melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5) Kebudayaan
berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Pengertian dialektis
Dialektika disini berasal dari
dialog komunikasi sehari-hari. Ada pendapat dilontarkan ke hadapan publik.
Kemudian muncul tentangan terhadap pendapat tersebut. Kedua posisi yang saling
bertentangan ini didamaikan dengan sebuah pendapat yang lebih lengkap. Dari
fenomen dialog ini dapat dilihat tiga tahap yakni tesis, antitesis dan
sintesis. Tesis disini dimaksudkan sebagai pendapat awal tersebut. Antitesis
yakni lawan atau oposisinya. Sedangkan Sintesis merupakan pendamaian dari
keduanya baik tesis dan antitesis. Dalam sintesis ini terjadi peniadaan dan
pembatalan baik itu tesis dan antitesis. Keduanya menjadi tidak berlaku lagi.
Dapat dikatakan pula, kedua hal tersebut disimpan dan diangkat ke taraf yang
lebih tinggi. Tentunya kebenaran baik dalam tesis dan antitesis masih
dipertahankan. Dalam kacamata Hegel, proses ini disebut sebagai aufgehoben.
Bentuk triadik dari dialektika
Hegel yakni tesis-antitesis-sintesis berangkat dari pemikir-pemikir sebelum Hegel.
Antinomi Kantian akan numena dan fenomena menimbulkan oposisi
yang tidak terselesaikan. Kemudian Fichte dengan metode ”Teori Pengetahuan”-nya
tetap memunculkan pertentangan walaupun sudah melampaui sedikit apa yang
dijabarkan oleh Kant.
3 tahap dalam proses dialektis
1. Eksternalisasi yaitu proses
dimana manusia menekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivitasi yaitu proses
dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3. Internalisasi yaitu proses
dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.
3. Konsepsi Ilmu
Budaya Dasar
3.1.
Pendekatan
Kesusastraan
Menjelaskan
Pengertian Sastra Dan Seni
·
Sastra
Sastra (Sanskerta: shastra)
merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti
“teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata
dasar ‘Sas’ yang berarti “instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti
“alat” atau “sarana”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan
untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki
arti atau keindahan tertentu.
Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra
dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai
sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa
puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya,
diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa
dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini
sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang
dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Sastra dibagi menjadi 2 yaitu Prosa dan Puisi,
Prosa adalah karya sastra yang tidak terikat sedangkan Puisi adalah karya
sastra yang terikat dengan kaidah dan aturan tertentu. Contoh karya Sastra
Puisi yaitu Puisi, Pantun, dan Syair sedangkan contoh karya sastra Prosa
yaitu Novel, Cerita/Cerpen, dan Drama
· Seni
Pengertian seni menurut aristoteles adalah bentuk yang
pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan
seni itu adalah meniru alam.
Menjelaskan
Peranan Sastra
Peranan Sastra Dalam Pembentukan Karakter Bangsa
Sastra dapat dilihat dari berbagai aspek. Dari aspek isi,
jelas bahwa karya sastra sebagai karya imajinatif tidak lepas dari realitas.
Karya sastra merupakan cermin zaman. Berbagai hal yang terjadi pada suatu
waktu, baik positif maupun negatif direspon oleh pengarang. Dalam proses
penciptaannya, pengarang akan melihat fenomena-fenomena yang terjadi di
masyarakat itu secara kritis, kemudian mereka mengungkapkannya
dalam bentuk yang imajinatif.
Fungsi sastra adalah dulce et utile, artinya
indah dan bermanfaat. Dari aspek gubahan, sastra disusun dalam bentuk, yang
apik dan menarik sehingga membuat orang senang membaca, mendengar, melihat, dan
menikmatinya. Sementara itu, dari aspek isi ternyata karya sastra sangat
bermanfaat. Di dalamnya terdapat nilai-nilai pendidikan moral yang
berguna untuk menanamkan pendidikan karakter.
Pembelajaran sastra diarahkan pada tumbuhnya sikap
apresiatif terhadap karya sastra, yaitu sikap menghargai karya sastra. Dalam
pembelajaran sastra ditanamkan tentang pengetahuan karya sastra (kognitif),
ditumbuhkan kecintaan terhadap karya sastra (afektif) , dan dilatih
keterampilan menghasilkan karya sastra (psikomotor). Kegiatan apresiatif sastra
dilakukan melalui kegiatan (1) reseptif seperti membaca dan mendengarkan karya
sastra, menonton pementasan karya sastra, (2) produktif,
seperti mengarang, bercerita, dan mementaskan karya sastra, (3) dokumentatif,
misalnya mengumpulkan puisi, cerpen, membuat kliping tentang infomasi kegiatan
sastra.
Pada kegiatan apresiasi sastra
pikiran, perasaan, dan kemampuan motorik dilatih dan dikembangkan.
Melalui kegiatan semacam itu pikiran menjadi kritis, perasaan menjadi
peka dan halus, memampuan motorik terlatih. Semua itu merupakan modal dasar
yang sangat berarti dalam pengembangan pendidikan karakter.
Menjelaskan
Hubungan Sastra Dan Seni Dengan Ilmu Budaya Dasar
·
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya
dasar, karena materi materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang
berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya
sastra dan seni didalamnya.
3.2.
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Pengertian
Prosa
· Prosa lama
Prosa lama adalah bentuk
karya sastra yang belum dipengaruhi oleh kebudayaan barat. Prosa lama berbentuk
tulisan karena pada jamannya belum ditemukan alat untuk menulis. Namun, saat
ini kita sudah bisa menemukan karya sastra prosa lama dalam bentuk tulisan.
Dahulu kala, prosa lama diceritakan dari mulut ke mulut. Dalam prosa lama, tulisan-tulisannya
memiliki karakteristik seperti cerita istana sentris, sifatnya menghibur
masayarakat, tidak menggunakan struktur kalimat, dan bersifat kedaerahan.
Berikut ini adalah bentuk-bentuk prosa lama.
·
Prosa Baru
Prosa baru adalah bentuk karya sastra
yang telah dipengaruhi oleh kebudayaan barat. Bentuk prosa ini muncul karena
prosa lama dianggap tidak moderen dan ketinggalan jaman
Jenis Jenis Prosa
Prosa Lama Prosa
Baru
- Hikayat -
Roman - Resensi
- Sejarah -
Novel - Esai
- Kisah
- Cerpen
- Dongeng -
Riwayat
- Cerita berbingkai - Kritik
Menyebutkan 5 Komponen
Dalam Prosa Lama
a. Hikayat
Hikayat adalah tulisan fiktif dan tidka masuk akal
yang menceritakan tentang kehidupan para dewi, dewa, pangeran, raja, dan
lain-lain. Contohnya adalah Hikayat Hang Jebat, Hikayat Raja Bijak, dan
lain-lain.
b. Sejarah
(Tambo)
Sejarah adalah tulisan yang menceritakan tentang
peristiwa-peristiwa tertentu. Ada dua jenis sejarah, yaitu sejarah sastra lama
dan baru. Contoh tulisan berbentuk sejarah adalah Sejarah Melayu yang ditulis
oleh Tun Sri Lanang pada tahun 1612.
c. Kisah
Kisah adalah tulisan-tulisan pendek. Kisah
menceritakan tentang cerita perjalanan, pengalaman atau petualangan orang-orang
jaman dulu. Salah satu contoh kisah adalah Kisah Raja Abdullah menuju Kota
Mekkah.
d. Dongeng
Dongeng bercerita tentang khayalan-khayalan
masyrakat pada zaman dahulu. Dongeng sendiri terdapat beberapa bentuknya, seperti:
Mitos bercerita tentang hal hal gaib
e. Cerita berbingkai
merujuk kepada bentuk
kesusasteraan purba yang masyhur atau popular ke seluruh dunia, yang berpunca
atau berpokok daripada suatu cerita yang kemudiannya menceritakan
bermacam-macam cerita lagi dalam cerita asalnya. Maka cerita yang menjadi punca
atau pokoknya itulah yang dianggap sebagai bingkainya
Menyebutkan 5 Komponen
Dalam Prosa Baru
1. Roman
Roman adalah tulisan yang mengisahkan hidup
seseorang dari lahir hingga meninggal secara menyeluruh, contohnya seperti
Layar Terkembang karya Sultan Takdir Ali Syahbana.
2. Novel
Novel adalah cerita yang panjang tentang kehidupan,
sifatnya bias fiktif atau no-fiktif, contohnya seperti Novel Laskar Pelangi,
Sang Pemimpi, Ave Maria, dan lain-lain.
3. Cerpen
Cerpen adalah adalah cerita pendek yang
menceritakan sebagian kecil dari kisah pelaku utamanya. Konflik yang mengubaj
sikap pemeran utama, inilah yang embedakan cerpen dan novel. Contoh cerpen
yaitu Robohnya Surau Kami karya A.A Navis, Keluarga Gerilya karya Pramoedya
Ananta, dan lain-lain.
4. Riwayat
Riwayat bercerita tentang kisah hidup orang atau
biasanya tokoh terkenal atau yang menginspirasi. Ada dua jenis riwayat, yaitu
biografi (ditulis oleh orang lain) dan otobiografi (ditulis sendiri oleh tokoh
tersebut).
5. Kritik
Kritik adalah bentuk tulisan yang sifatnya memberi
alas an atau menilai/menghakimi karya atau hasil kerja seseorang.
3.3. Nilai Nilai Dalam Prosa Fiksi
Pengertian
Prosa Fiksi
Istilah prosa fiksi atau cukup disebut karya
fiksi, biasa juga diistilahkan dengan prosa cerita, prosa narasi, narasi atau
cerita berplot. Jadi pengertian prosa fiksi ialah kisah atau cerita yang
diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan latar serta tahapan dan
rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya
sehingga menjalin suatu cerita . rumusan yang dipaparkan itu ialah rumusan
dalam artian konvensional karena sebuah prosa fiksi seringkali justru anti
cerita dan tidak berplot. Dalam bentuk prosa fiksi yang non konvensional itu,
tujuan pengarang umumnya hanya ingin menampilkan gagasan secara aktual lewat
karya prosa yang ditampilkannya. Untuk meahaminya, pembaca harus memilki bekal
ilmu humanitas terutama psikologi dan filsafat.
Sebagi salah satu genre sastra, karya fiksi mengandung unsur-unsur meliputi (1)
pengarang atau narator, (2) isi penciptaan, (3) media penyampai isi berupa
bahasa, (4) elemen-elemen fiksional atau unsur-unsur intrinsik yang membangun
karya fiksi itu sendiri sehingga menjadi suatu wacana. Pada sisi lain, dalam
memaparkan isi tersebut, pengarang akan memaparkannya leawat (1) penjelasan
atau komentar, (2) dialog maupun monolog, (3) lewat action
Karya fiksi lebih lanjut dapat dibedakan dalam berbagai macam bentuk baik itu
roman, novel, novelet, maupun cerpen. Perbedaan berbagai macam bentuk dalam
karya fiksi itu pada dasarnya hanya terletak pada kadar panjang pendeknya isi
cerita, kompleksitas isi cerita, serta jumlah pelaku yang mendukung cerita itu
sendiri. Akan tetapi, elemen-elemen yang dikandung oleh setiap bentuk karya
fiksi maupun cara pengarang memaparkan isi ceritanya memiliki kesamaan meskipun
dalam unsur-unsur tertentu mengandung perbedaan. Oleh sebab itulah, hasil
telaah suatu roman, misalnya pemahaman ataupun keterampilan lewat telaah itu,
dapat juga diterapkan baik dalam rangka menelaah novel maupun cerpen.
Nilai Nilai Yang Ada Dalam Prosa
Fiksi
1. Prosa
fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang
diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana
mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan.
Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang
asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama
hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah
lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan
infonnasi
Fiksi memberikan sejenis
infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sexing kita
dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau laporan jumalistik
tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang
akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa memberikan
keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang
dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman¬pengalaman dengan banyak
individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih
respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda
daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
Menyebutkan 2 Karya Sastra
-
Drama
-
Novel
Menuliskan 1 Contoh Prosa
a. Cerpen
Cerpen adalah adalah cerita pendek yang
menceritakan sebagian kecil dari kisah pelaku utamanya. Konflik yang mengubaj
sikap pemeran utama, inilah yang embedakan cerpen dan novel. Contoh cerpen
yaitu Robohnya Surau Kami karya A.A Navis, Keluarga Gerilya karya Pramoedya
Ananta, dan lain-lain.
3.4. Ilmu Budaya Dasar Yang Di
Hubungkan Dengan Puisi
Pengertian Puisi Ada 2 Yaitu
· Puisi Baru
Puisi terbagi menjadi dua jenis,
Pengertian Puisi Baru adalah jenis puisi yang tidak lagi terikat oleh aturan
yang memiliki bentuk lebih bebas dari puisi lama dalam segala hal seperti rima,
baris, bait, diksi dan sebagainya.
· Puisi Lama
Pengertian puisi lama adalah
jenis puisi yang masih terikat erat dengan kaidah dan aturan-aturan penulisan
yang berlaku
4. Manusia Cinta
Kasih
4.1. Pengertian Cinta Kasih
kata kasih artinya perasaan sayang
atau cinta kepada atau
menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir
bersamaan, sehinga kata kasih memperkuat
rasa cinta. Karena
itu cinta kasih dapat
diartikan sebagai perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh
belaskasih.
Ada 3 Unsur Tentang Cinta
·
Keterikatan
: Adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak
mau pergi dengan orang lain kecuali dia.
·
Keintiman :
Adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda
dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
·
Kemesraan :
Adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak
bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang dan seterusnya
3 Unsur Dalam Segitiga
Cinta
Kadang-kadang ada yang
keterikatannya sangat kuat, tetapi keintiman atau kemesraannya kurang. Cinta
seperti itu mengandung kesetiaan yang amat kuat, kecemburuannya besaar, tetapi
dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar, karena tidak ada
kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau keintiman. misalnya cinta sahabat
karib atau saudara kandung yang penuh dengan keakraban, tetapi tidak ada
gejolak-gejolak mesra dan orang yang bersangkutan masih lebih setia kepada
hal-hal lain pada partnernya.
3 Tingkatan Cinta
·
Cinta kepada
Tuhan pemilik alam semesta ini, karena tanpa kekuasaanya, kita takkan ada di
bumi ini. Dan cintailah pengikutnya yaitu nabi Muhammad saw. Dalam islam ada
sebuah saran, yaitu cintailah nabimu, yaitu Muhammad saw. Karenanya ia kan
membawa kebenaran kepada umatnya.
·
Cinta kepada
kedua orang tua yang senantiasa menjaga kita dari sebelum lahir hingga saat
ini. Perjuangan seorang ibu itu tiada tara dibanding apapun juga. Dia
senantiasa menanggung kita selama 9 bulan dalam perutnya dan mempertaruhkan
nyawanya demi lahirnya kita di bumi ini.
·
Cinta
terhadap teman maupun teman spesial dalam hidup kita.
4.2
Cinta Menurut Ajaran Agama
Berbagai
bentuk cinta:
·
Cinta kepada
thagut: Syetan atau sesuatu yang disembah selain Tuhan.
·
Cinta
berdasarkan hawa nafsu.
·
Cinta yang
lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan tempat tinggal.
Ayat-ayat
Al-Qur’an tentang cinta:
1. Cinta Diri
Cinta Diri erat
kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Al-Qur’an telah mengungkpkan cinta
alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut
segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari diri
dari segala sesuatu yang membahayakan kesalahan dirinya, melalui ucapan Nabi
Muhammd SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hl gaib, tentu beliau akan
memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala
keburukan. (QS, Al-Adiyat, 100:8)
2. Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat
hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak
boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Allah
ketika member isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti
yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang
terus menurus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan
sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberi pujian
kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya
kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu.
3. Cinta Seksual
Cinta erat
kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan
kasih sayang, keserasian, dan kerjasama ntara suami dan istri. Ia merupakan
factor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga:
“Dan
diantara tanda-tanda kekuasaannya ialah dia menciptakan untukmu istri-istri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan
dijadikannya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir. (QS, Ar-Rum, 30:21)
Dorongan seksual
melakukan suatu fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan
jenis. Lewat dorongan seksual terbentuk keluarga.
4. Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa
antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh iktan-ikatan fisiologis
seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-ankanya, maka para ahli ilmu jiwa
modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis
seperti halnya dorongan keibuan, melaikan dorongan psikis.
Cinta kebapakan
dalam Al-Qur’an diisyaratkan dalam kasih nabi Nuh as. Betapa cintanya ia kepada
anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan penuh rasa cinta. Kasih
sayang, dan belas kasihan, untuk naik ke perahu agar tidak tenggelam ditelan
ombak:
“Dan nuh
memanggil anaknya – sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil “Hai…anakku, naiklah (kekapal) bersama kami
dan janganlah kamu berada bersama-sama orang-orang yang kafir”.(QS, Yusuf,
12:84)
5. Cinta Kepada Rasul
Cinta kepad rasul,
yang ditulis Allah sebagai rahmh bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkt
ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna
bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur
lainnya.
Kasih Sayang
Pengertian Kasih Sayang
Pengertian kasih
sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Poerwardarminta
adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut
tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian,
saling terbuka, sehingga keduaanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Cinta Kasih Dari Orangtua dan
Contoh Tentang Kasih Sayang
Macam-macam cinta kasih dari orangtua:
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
2. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
3. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
4. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.
Contoh-contoh tentang kasih sayang:
1.
Cinta kasih antar orang tua dan anak. Orang tua
yang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta
kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik
dan berguna di kemudian hari.
2.
Cinta kasih antara pria dan wanita. Seseorang
pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan perilaku baik, lemah
lembut, sopan, apalagi memberikan seuntaian mawar merah, berarti ia menaruh
cinta kasih terhadap gadis itu.
3.
Cinta kasih antara manusia. Apabila seorang
sahabat berkunjung ke rumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat
kepadanya berarti bahwa sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang
sakit itu.
4.
Cinta kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila
seorang taat beribadah, menurut perintah tuhan, dan menjauhi larangan-Nya,
orang itu mempunyai cinta kasih kepada tuhan penciptanya.
5.
Cinta kasih manusia terhadap lingkungan.
Apabila seseorang menciptakan taman yang indah, memelihara taman pekarangan,
tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur,
tidak berburu hewan secara semena-mena atau dikatakan bahwa orang itu menaruh
cinta kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.
4.4. Kemesraan
Pengertian
Kemesraan
Kemesraan berasal
dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal
yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber
dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama
dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Pusisi
Tentang Kemesraan
Kemesraan Dalam Cinta
“Hidup
ini indah karena Cinta”
Aku
tak tau mencinta..
Sebelum kuterlahir jadi manusia..
Kutak tau tuk apa kutercipta…
Karena tiada yang mau..
Mengajarkan aku untuk mencinta..
Sebelum kuterlahir jadi manusia..
Kutak tau tuk apa kutercipta…
Karena tiada yang mau..
Mengajarkan aku untuk mencinta..
Seandainya
cinta kurasa sejak dini..
Kupasti tak merasakan terabai…
Karena dia, yang jadi milikku..
Begitu baiknya ajarkan aku mencinta…
Ajarku tuk menyayanginya..
Dan memberikan aku semangat hidup….
Kupasti tak merasakan terabai…
Karena dia, yang jadi milikku..
Begitu baiknya ajarkan aku mencinta…
Ajarku tuk menyayanginya..
Dan memberikan aku semangat hidup….
Keluh
kesahku tak pernah ada..
Karena dia, yang slalu menasehatiku..
Mempersembahkan canda pada hatiku…
Sehingga berwarnalah dunia ini…
Aku tak mau, kehilangan kemesraan ini..
Ajarilah aku slalu sayangku..
Karena dia, yang slalu menasehatiku..
Mempersembahkan canda pada hatiku…
Sehingga berwarnalah dunia ini…
Aku tak mau, kehilangan kemesraan ini..
Ajarilah aku slalu sayangku..
Kuingin
slalu bersamamu..
Menjaga cintamu..dan memelukmu…
Tak sekedar ciuman mesra untukmu..
Tapi pengorbanan raga, kusiap sedia untukmu…
Aku cinta kamu….
Menjaga cintamu..dan memelukmu…
Tak sekedar ciuman mesra untukmu..
Tapi pengorbanan raga, kusiap sedia untukmu…
Aku cinta kamu….
4.5. Pemujaan
Pengertian Pemujaan
Pemujaan adalah
salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam
bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti,
nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.
4.6. Belas
Kasihan
Pengertian
Belas Kasihan
Belas kasih
(composian) adalah kebajikan satu di mana kapasitas emosional empati dan
simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu
sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar
ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian.
Cara
Menumpahkan Belas Kasihan
Cara-cara
menumpahkan belas kasih:
1. Ada yang
memberikan uang.
2. Ada yang
memberikan barang.
3. Ada yang
memberikan pakaian, makakanan dll.
4.7. Cinta
Kasih Erotis
Pengertian
Cinta Kasih Erotis
Cinta erotis
adalah kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang lainnya.
Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk menghilangkan
sepi atau untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih dapat merangsang
keinginan untuk bersatu secara seksual. Namun apabila penyatuan fisis tadi
tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa pada penyatuan yang
bersifat pesta pora dan sementara saja.
Cinta kasih
erotis, apabila benar-benar sebuah cinta sejati, mempunyai satu pendirian yaitu
bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang
sedalam-dalamnya dan menerima pribadi lawan jenisnya. Cinta ini terjadi antara
dua orang anak manusia berlainan jenis, yang ingin menyatukan diri mereka untuk
mengisi kekosongan hidup dan sebagai teman hidup dalam mengarungi bahtera
kehidupan.